BerandaKARIMUNRespon Cepat, Kadis Pariwisata...

Respon Cepat, Kadis Pariwisata Karimun Tinjau Lokasi Pemujaan Air Terjun

spot_img

KARIMUN,kabarkarimun.co.id – Dinas Pariwisata Kabupaten Karimun meninjau lokasi tempat pemujaan di lokasi wisata Air Terjun, Desa Pongkar, Senin (8/2/2022).

Kedatangan Kepala Dinas Pariwata Muhammad Yunus bersama rombongan sebagai bentuk respon positif atas keresahan warga akan keberadaan rumah pemujaan tersebut.

Turut mendampingi Kepala Desa Pongkar, Zahir, dan Babinsa Pongkar Koramil 04/Tebing, dan Kapospol Pongkar Polsek Tebing, dan Barisan Keamaan Daerah (Barkad).

Selain untuk melihat langsung lokasi rumah pemujaan, kata Muhammad Yunus, juga sekaligus mencari solusi. Tentunya dengan melakukan pendekatan kekeluargaan terlebih dahulu kepada pemilik bangunan.

“Karena Air Terjun merupakan objek wisata yang notabene berkaitan dengan Dinas Pariwisata, maka perlu juga kami respon masukan dari warga. Dan hari ini (Senin, red), kami langsung meninjau lokasi,” ujar Muhammad Yunus.

Sebelum ke lokasi pemujaan di Air Terjun, rombongan sempat melakukan perundingan di Kantor Desa Pongkar. Hasil kesepakatan, melimpahkan kewenangan kepada pihak desa untuk menindaklanjuti persoalan tersebut.

“Persoalan rumah pemujaan di lokasi wisata Air Terjun, kita sepakat menyerahkan sepenuhnya kewenangan kepada Kepala Desa Pongkar untuk menyelesaikannya. Apakah memang perlu dibongkar, dipindahkan, atau ditata agar tidak menyolok pandangan mata pengunjung saat memasuki lokasi Air terjun,” papar Muhammad Yunus di lokasi Air Terjun.

Memang diakui Muhammad Yunus, lokasi wisata Air Terjun perlu banyak dilakukan penataan. Tujuannya agar pengunjung tidak sekadar datang untuk mandi, tetapi juga karena daya tarik lainnya.

“Jika lokasi Air Terjun tertata baik, saya yakin akan lebih banyak menarik pengunjung. Apalagi di hutan Air Terjun terdapat banyak monyet yang bisa menjadi daya tarik tersendiri,” papar mantan Kabag Tata Pemerintahan Kabupaten Karimun ini.

Kepala Desa Pongkar, Zahir mengaku siap melakukan rapat bersama perangkat desa untuk menindaklanjuti kesepatan tersebut. Juga segera memanggil pemilik rumah pemujaan untuk menyampaikan hasil kesepakatan.

“Kami segera menindaklanjuti dengan memanggil pemilik rumah pemujaan. Semoga dalam waktu dekat sudah ada solusinya atas keberadaan rumah pemujaan itu,” harap Zahir.

Sementara Barisan Keamanan Daerah (Barkad) Kabupaten Karimun mengapresiasi atas respon cepat Pemerintah Karimun melalui Dinas Pariwisata atas keluhan masyarakat terkait tempat pemujaan tersebut.

Juga dukungan yang diberikan oleh Babinsa Pongkar, Kapospol Pongkar, dan masyarakat Desa Pongkar. Mengingat, objek wisata Air Terjun juga menjadi milik masyarakat Kabupaten Karimun.

“Terima kasih kepada Pemerintah Karimun melalui Dinas Pariwisata atas respon cepatnya. Ke depan, kami harapkan Dinas Pariwisata dapat memberikan perhatian khusus terhadap objek-objek wisata di Bumi Berazam. Sehingga benar-benar menjadi daya tarik wisatawan untuk berkunjung,” sebut Ketua Barkad Karimun, Indrawan.

Sebelumnya, Barkad Karimun menyoroti bangunan tempat pemujaan di pintu masuk objek wisata Air Terjun, Desa Pongkar. Hal tersebut dinilai merusak estetika objek wisata alam tersebut.

Lantaran dibangun di pintu masuk lokasi objek wisata, sehingga dinilai tidak sesuai lagi dengan julukan “Bumi Berazam” yang dilekatkan untuk Kabupaten Karimun. (ifa)

spot_img
SARAN BERITA

Respon Cepat, Kadis Pariwisata Karimun Tinjau Lokasi Pemujaan Air Terjun

KARIMUN,kabarkarimun.co.id – Dinas Pariwisata Kabupaten Karimun meninjau lokasi tempat pemujaan di lokasi wisata Air Terjun, Desa Pongkar, Senin (8/2/2022).

Kedatangan Kepala Dinas Pariwata Muhammad Yunus bersama rombongan sebagai bentuk respon positif atas keresahan warga akan keberadaan rumah pemujaan tersebut.

Turut mendampingi Kepala Desa Pongkar, Zahir, dan Babinsa Pongkar Koramil 04/Tebing, dan Kapospol Pongkar Polsek Tebing, dan Barisan Keamaan Daerah (Barkad).

Selain untuk melihat langsung lokasi rumah pemujaan, kata Muhammad Yunus, juga sekaligus mencari solusi. Tentunya dengan melakukan pendekatan kekeluargaan terlebih dahulu kepada pemilik bangunan.

“Karena Air Terjun merupakan objek wisata yang notabene berkaitan dengan Dinas Pariwisata, maka perlu juga kami respon masukan dari warga. Dan hari ini (Senin, red), kami langsung meninjau lokasi,” ujar Muhammad Yunus.

Sebelum ke lokasi pemujaan di Air Terjun, rombongan sempat melakukan perundingan di Kantor Desa Pongkar. Hasil kesepakatan, melimpahkan kewenangan kepada pihak desa untuk menindaklanjuti persoalan tersebut.

“Persoalan rumah pemujaan di lokasi wisata Air Terjun, kita sepakat menyerahkan sepenuhnya kewenangan kepada Kepala Desa Pongkar untuk menyelesaikannya. Apakah memang perlu dibongkar, dipindahkan, atau ditata agar tidak menyolok pandangan mata pengunjung saat memasuki lokasi Air terjun,” papar Muhammad Yunus di lokasi Air Terjun.

Memang diakui Muhammad Yunus, lokasi wisata Air Terjun perlu banyak dilakukan penataan. Tujuannya agar pengunjung tidak sekadar datang untuk mandi, tetapi juga karena daya tarik lainnya.

“Jika lokasi Air Terjun tertata baik, saya yakin akan lebih banyak menarik pengunjung. Apalagi di hutan Air Terjun terdapat banyak monyet yang bisa menjadi daya tarik tersendiri,” papar mantan Kabag Tata Pemerintahan Kabupaten Karimun ini.

Kepala Desa Pongkar, Zahir mengaku siap melakukan rapat bersama perangkat desa untuk menindaklanjuti kesepatan tersebut. Juga segera memanggil pemilik rumah pemujaan untuk menyampaikan hasil kesepakatan.

“Kami segera menindaklanjuti dengan memanggil pemilik rumah pemujaan. Semoga dalam waktu dekat sudah ada solusinya atas keberadaan rumah pemujaan itu,” harap Zahir.

Sementara Barisan Keamanan Daerah (Barkad) Kabupaten Karimun mengapresiasi atas respon cepat Pemerintah Karimun melalui Dinas Pariwisata atas keluhan masyarakat terkait tempat pemujaan tersebut.

Juga dukungan yang diberikan oleh Babinsa Pongkar, Kapospol Pongkar, dan masyarakat Desa Pongkar. Mengingat, objek wisata Air Terjun juga menjadi milik masyarakat Kabupaten Karimun.

“Terima kasih kepada Pemerintah Karimun melalui Dinas Pariwisata atas respon cepatnya. Ke depan, kami harapkan Dinas Pariwisata dapat memberikan perhatian khusus terhadap objek-objek wisata di Bumi Berazam. Sehingga benar-benar menjadi daya tarik wisatawan untuk berkunjung,” sebut Ketua Barkad Karimun, Indrawan.

Sebelumnya, Barkad Karimun menyoroti bangunan tempat pemujaan di pintu masuk objek wisata Air Terjun, Desa Pongkar. Hal tersebut dinilai merusak estetika objek wisata alam tersebut.

Lantaran dibangun di pintu masuk lokasi objek wisata, sehingga dinilai tidak sesuai lagi dengan julukan “Bumi Berazam” yang dilekatkan untuk Kabupaten Karimun. (ifa)

SARAN BERITA