BerandaKARIMUNMarak Kasus Gantung Diri,...

Marak Kasus Gantung Diri, Waka “Pentingnya Circle Build Up, Muamalah Build Up dan Silaturahhim Build Up”

spot_img

KARIMUN, kabarkarimun.co.id – Maraknya kasus gantung diri di karimun menyisakan pertanyaan bagi khalayak ramai yang apakah manusia sampai seberani itu mengakhiri hidupnya karna alasan tertentu.

Menjawab itu, Wakil Ketua Bidang Keagamaan KNPI Kab.Karimun, Ustadz Rio Ashari Sahlan menuturkan, salah satu yang membuat seseorang nekat melakukan aksi bunuh diri ialah psikisnya.

“Letaknya itu di psikis. Wilayah yang memang benar-benat rawan, apalagi laki-laki itu lebih dominan menggunakan emosional saat dalam keadaan stress dan depresi,” ungkapnya, Rabu (07/02/2024).

Ia melanjutkan, daya psikis seseorang itu berbeda-beda dalam menahan stress dan depresi yang dialaminya.

“Contoh sederhananya yakni handphone. Yang memiliki RAM rendah, tentu bisa shut down jika dibebani dengan file dan virus. Sementara yang RAMnya besar akan tetap bisa menahannya dengan anti virus dan spesies masternya,” sambungnya.

Menurutnya, masyarakat perlu memiliki Circle Build Up, Muamalah Build Up dan Silaturahim Build Up.

“Bagi masyarakat yang memiliki tetangga, perhatikan tetangganya, kalau ada yang punya masalah mungkin bisa dibantu. Terus kalau ada yang sikapnya agak-agak aneh kita selidiki dan teliti, kemudian observasi dabn sampai kemudian ke tahap aksi, recover dan rehabilitasi,” sebutnya.

Dalam agama Islam, Rio menegaskan bahwa nyawa adalah milik Allah SWT. Sehingga setiap orang tidak memiliki hak apapun terhadap nyawanya.

“Dosa orang yang bunuh diri itu lebih besar ketimbang dosa membunuh orang lain. hal tersebut tertulis dalam kitab Al-Mawsu’atul Fiqhiyyah Al-Kuwaitiyyah juz 3 halaman 239. dan di dalam hadits riwayat Muslim juga dijelaskan bahwa orang yang bunuh diri itu kekal di neraka,” sebutnya.

Untuk itu, Rio mengajak masyarakat untuk benar benar menanamkan keyakinan pada sang pencipta serta firman dan dalilnya harus tertanam menjadi tauhid, bukan hanya sekedar norma hukum.

“Selanjutnya perbanyak berada di lingkungan spiritual seperti bergaul dengan para ulama, ustadz, kiyai, dan orang-orang yang dekat dengan Allah SWT. Kemudian perbanyak berdzikir di waktu lapang, apalagi saat dilanda stress dan depresi, karena itu bisa menguatkan psikis kita dan terhindar dari bujuk rayu syaitan yang mengajak melakukan tindakan-tindakan yang dilarang Allah SWT,” tuturnya.

Kemudian yang tak kalah penting menurut Rio ialah sense of sosial dimana setiap orang harus meningkatkan kepedulian sesama manusia “Hablumminannaas”. (nku)

spot_img
SARAN BERITA

Marak Kasus Gantung Diri, Waka “Pentingnya Circle Build Up, Muamalah Build Up dan Silaturahhim Build Up”

KARIMUN, kabarkarimun.co.id – Maraknya kasus gantung diri di karimun menyisakan pertanyaan bagi khalayak ramai yang apakah manusia sampai seberani itu mengakhiri hidupnya karna alasan tertentu.

Menjawab itu, Wakil Ketua Bidang Keagamaan KNPI Kab.Karimun, Ustadz Rio Ashari Sahlan menuturkan, salah satu yang membuat seseorang nekat melakukan aksi bunuh diri ialah psikisnya.

“Letaknya itu di psikis. Wilayah yang memang benar-benat rawan, apalagi laki-laki itu lebih dominan menggunakan emosional saat dalam keadaan stress dan depresi,” ungkapnya, Rabu (07/02/2024).

Ia melanjutkan, daya psikis seseorang itu berbeda-beda dalam menahan stress dan depresi yang dialaminya.

“Contoh sederhananya yakni handphone. Yang memiliki RAM rendah, tentu bisa shut down jika dibebani dengan file dan virus. Sementara yang RAMnya besar akan tetap bisa menahannya dengan anti virus dan spesies masternya,” sambungnya.

Menurutnya, masyarakat perlu memiliki Circle Build Up, Muamalah Build Up dan Silaturahim Build Up.

“Bagi masyarakat yang memiliki tetangga, perhatikan tetangganya, kalau ada yang punya masalah mungkin bisa dibantu. Terus kalau ada yang sikapnya agak-agak aneh kita selidiki dan teliti, kemudian observasi dabn sampai kemudian ke tahap aksi, recover dan rehabilitasi,” sebutnya.

Dalam agama Islam, Rio menegaskan bahwa nyawa adalah milik Allah SWT. Sehingga setiap orang tidak memiliki hak apapun terhadap nyawanya.

“Dosa orang yang bunuh diri itu lebih besar ketimbang dosa membunuh orang lain. hal tersebut tertulis dalam kitab Al-Mawsu’atul Fiqhiyyah Al-Kuwaitiyyah juz 3 halaman 239. dan di dalam hadits riwayat Muslim juga dijelaskan bahwa orang yang bunuh diri itu kekal di neraka,” sebutnya.

Untuk itu, Rio mengajak masyarakat untuk benar benar menanamkan keyakinan pada sang pencipta serta firman dan dalilnya harus tertanam menjadi tauhid, bukan hanya sekedar norma hukum.

“Selanjutnya perbanyak berada di lingkungan spiritual seperti bergaul dengan para ulama, ustadz, kiyai, dan orang-orang yang dekat dengan Allah SWT. Kemudian perbanyak berdzikir di waktu lapang, apalagi saat dilanda stress dan depresi, karena itu bisa menguatkan psikis kita dan terhindar dari bujuk rayu syaitan yang mengajak melakukan tindakan-tindakan yang dilarang Allah SWT,” tuturnya.

Kemudian yang tak kalah penting menurut Rio ialah sense of sosial dimana setiap orang harus meningkatkan kepedulian sesama manusia “Hablumminannaas”. (nku)

SARAN BERITA