KARIMUN, kabarkarimun.co.id – SMPN 3 Kecamatan Tebing siap terapkan pemakaian penutup kepala seni tradisional khas melayu Tanjak, Destar dan tengkulok bagi siswa dan siswinya.
Hal tersebut diungkapkan Wakil Kepala Sekolah SMP N 3 Tebing Fitri usai kegiatan sosialisasi pengenalan seni tradisional melayu tanjak, destar dan tengkulok di SMP N 3 Tebing, Jum’at (23/08/2024).
“Karena setiap hari Jum’at siswa menggunakan seragam baju kurung Melayu. Tidak menutup kemungkinan ke depan akan kita tetapkan penggunaan kain samping dan penutup kepala seni tradisional Melayu ini,” katanya.
Menurut Fitri, sebelumnya para siswa dan siswi tidak mengetahui cara mengikat kain samping dan penutup kepala tradisional khas Melayu. Namun dengan sosialisasi dan pelatihan yang diberikan Perkasa Alam tersebut, siswa dan siswi mendapatkan pengetahuan baru.
“Setelah mengetahui hal ini, mereka pasti akan mempraktekkan penggunaannya setiap hari Jum’at. Apalagi ini merupakan warisan budaya Melayu yang harus kita jaga, dan lestarikan. Jadi kami pihak sekolah juga sangat mendukung,” tambahnya.
Ia melanjutkan, kerjasama ini sosialisasi dan pelatihan seni budaya warisan Melayu ini merupakan projek B5 Kurikulum Merdeka. Dimana pihak SMP N 3 Tebing mengambil tema kearifan lokal seni warisan budaya Melayu.
Sementara itu, Ketua Perkasa Alam Abu Abdillah Fahmi menjelaskan, kegiatan sosialisasi dan pemberian materi seni tradisional warisan Melayu ini dilaksanakan selama 2 hari di SMP N 3 Tebing.
“Hari ini kita mengajarkan cara melipat kain samping dan tengkulok. Kemudian besok kami akan mengajarkan siswa dan siswi kelas VIII cara melipat Tanjak yakni jenis Tanjak Elang Menyusur Angin dan Bulan Bidang,” sambungnya.
Lanjut Fahmi, Perkasa Alam juga turun ke sekolah-sekolah guna mengembangkan kajian dan mendukung WBTB baju pesak yang akan didaftarkan oleh Provinsi Kepri.
“Kita mensosialisasikan penggunaan destar, tanjak untuk laki-laki dan tengkulok untuk perempuan serta penggunaan kain samping atau kain sinjang dan kita juga memperkenalkan busana tradisional Melayu yang akan di daftarkan ke UNESCO,” ungkap Fahmi.
Ia berharap, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kab.karimun mensupport kegiatan tersebut dalam rangka pelestarian seni warisan budaya Melayu kepada generasi penerus terutama para siswa dan siswi. (nku)