KARIMUN, kabarkarimun.co.id – Balai Kekarantinaan Kesehatan Kelas I Tanjung Balai Karimun melaksanakan program Sanitasi Total Berbasis Awak Kapal (STBAK).
Program STBAK merupakan produk inovasi yang dirancang oleh Kepala Balai Kekarantinaan Kesehatan Kelas I Tanjung Balai Karimun bersama tim dalam rangka meningkatkan kesehatan awak kapal dengan memperhatikan personal Hygiene dan sanitasi kapal.
Kepala Balai Kekarantinaan Kesehatan Kelas I Tanjung Balai Karimun Novi Hendri menjelaskan, STBAK merupakan pendekatan untuk mengubah prilaku awak kapal dalam meningkatkan personal Hygiene dan menjaga sanitasi kapal melalui pemberdayaan dengan cara pemicuan.
“Pada proses pemicuan, kami juga melibatkan KSOP sebagai Master Harbour dan TUKS sebagai operator pelabuhan sebagai bentuk dukungan dan penguatan pada inovasi ini” tambah novi hendri.
“Dengan kata lain di sini kami mendorong para awak kapal dengan kesadarannya sendiri melakukan upaya untuk menjaga kebersihan diri (personal Hygiene) dan sanitasi kapal. Inovasi STBAK ini diterapkan dengan 5 pilar yakni Personal Hygiene, cuci tangan pakai sabun, pengamanan air dan makanan, pengendalian vektor dan binatang pembawa penyakit, pengelolaan sampah, limbah serta bahan berbahaya dan beracun (B3) di kapal,” tutur Novi Hendri, Jum’at (27/09/2024).
Ia melanjutkan, Program STBAK tersebut telah diuji coba terhadap 10 kapal termasuk kapal penumpang, kapal kargo dan tugboat yang ada di Kab. Karimun serta dilakukan evaluasi secara berkala.
“Hasilnya sangat memuaskan. Ada peningkatan kesadaran dari awak kapal untuk menjaga kebersihan diri dan sanitasi kapalnya setelah kami melakukan pemicuan tersebut,” sambungnya.
Dalam melakukan pemicuan terhadap awak kapal, para tim melakukan pendekatan secara personal, menjelaskan hazard atau bahaya yang ditimbulkan apabila sanitasi kapalnya buruk, memberikan contoh bagaimana sanitasi yang baik serta menyampaikan manfaat melakukan STBAK itu sendiri.
“Setiap kapal yang sudah kita laksanakan pemicuan terhadap para awak kapalnya itu kita beri stiker STBAK,” lanjutnya.
Kab.Karimun sebagai Master Project STBAK telah mendapatkan berbagai manfaat dengan program tersebut. Dimana para awak dan penumpang akan lebih terlindungi dari penularan penyakit berbahaya khususnya yang berhubungan dengan sanitasi kapal.
“Kedepan STBAK ini akan kami terapkan ke seluruh kapal yang ada di Kab.Karimun secara bertahap. Kami juga berharap program STBAK ini dapat diberlakukan di seluruh Indonesia sehingga kebermanfaatan inovasi ini dapat dirasakan setiap kapal yang melintas diperairan negara Indonesia” tutupnya. (nku)