BerandaKARIMUNKunjungan Wisman ke Karimun...

Kunjungan Wisman ke Karimun Tunjukkan Tren Menurun, PHRI Harap Pemerintah Buat Terobosan

spot_img

KARIMUN, kabarkarimun.co.id – Kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Karimun menunjukkan tren penurunan.

Tercatat pada bulan Januari 2025, sebanyak 6003 wisman yang masuk ke Bumi Berazam. Sedangkan pada bulan Februari angkanya menurun hingga 4946 orang.

Sementara pada bulan Maret hanya tercatat 4733 orang. Belum ada kepastian penyebab terjadi penurunan jumlah kunjungan wisman ke Karimun.

“Yang pasti, kita terus berupaya menarik bagaimana wisman mau berkunjung ke Karimun. Mudah-mudahan ada kenaikkan ke depannya,” ujar Kepala Dinas Pariwisata Karimun, Muhammad Yunus, Sabtu (26/4/2025).

Sepinya kunjungan wisatawan, baik lokal maupun mancanegara turut terdampak pada pelaku pengusaha, pedagang kecil (UMKM).

Meskipun mayoritas pelaku usaha melakukan promosi langsung maupun melalui media sosial, namun hasilnya kurang memuaskan.

“Sepi-sepi sekali. Raye kemarin saja, kita promosikan makanan kurang yang pesan. Saya berharap ada gebrakan baru dari Bupati Karimun sekarang secepatnya,” harap Intan, salah satu pelaku UMKM Karimun.

Kondisi terbalik terjadi pada hunian hotel paska Idul Fitri 1446 H/2025. Tingkat hunian hotel mencapai 70 persen dari kondisi normal.

Tingginya tingkat hunian tidak terlepas dari bertepatan dengan sembayang kubur orang Tionghoa.

“Lumayanlah, cukup mengembirakan pemesanan kamar hotel terjadi kenaikkan. Kebetulan pada hari ke-4 lebaran, bertepatan dengan sembayang kubur orang Tionghoa,” ungkap Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Karimun Agustyawarman.

Pada musim liburan berbarengan dengan sembayang kubur orang Tionghoa yang merantau di luar Karimun. Momen tersebut sangat berdampak terhadap hunian hotel yang ada di Karimun.

“Biasanya kalau orang kita (Tionghoa), wajib pulang untuk melaksanakan sembayang kubur kepada leluhurnya. Mau berada di luar Karimun maupun di luar negeri, rata-rata pulang ke Karimun dan minimal pesan kamar untuk beberapa hari,” beber pria yang akrab disapa Awan.

Disisi lain, Awan berharap Pemerintah Karimun membuat terobosan dalam mendongkrak kunjungan wisatawan ke Karimun.

“Saya berharap kepada Pemda Karimun, agar bisa benar-benar membuat agenda pariwisata tahunan untuk menarik wisman maupun wisatawan lokal ke Karimun. Jadi, dalam satu tahun itu ada 365 hari, tidak bisa mengandalkan momen kemarin saja,” harapnya. (*/mas)

spot_img
SARAN BERITA

Kunjungan Wisman ke Karimun Tunjukkan Tren Menurun, PHRI Harap Pemerintah Buat Terobosan

KARIMUN, kabarkarimun.co.id – Kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Karimun menunjukkan tren penurunan.

Tercatat pada bulan Januari 2025, sebanyak 6003 wisman yang masuk ke Bumi Berazam. Sedangkan pada bulan Februari angkanya menurun hingga 4946 orang.

Sementara pada bulan Maret hanya tercatat 4733 orang. Belum ada kepastian penyebab terjadi penurunan jumlah kunjungan wisman ke Karimun.

“Yang pasti, kita terus berupaya menarik bagaimana wisman mau berkunjung ke Karimun. Mudah-mudahan ada kenaikkan ke depannya,” ujar Kepala Dinas Pariwisata Karimun, Muhammad Yunus, Sabtu (26/4/2025).

Sepinya kunjungan wisatawan, baik lokal maupun mancanegara turut terdampak pada pelaku pengusaha, pedagang kecil (UMKM).

Meskipun mayoritas pelaku usaha melakukan promosi langsung maupun melalui media sosial, namun hasilnya kurang memuaskan.

“Sepi-sepi sekali. Raye kemarin saja, kita promosikan makanan kurang yang pesan. Saya berharap ada gebrakan baru dari Bupati Karimun sekarang secepatnya,” harap Intan, salah satu pelaku UMKM Karimun.

Kondisi terbalik terjadi pada hunian hotel paska Idul Fitri 1446 H/2025. Tingkat hunian hotel mencapai 70 persen dari kondisi normal.

Tingginya tingkat hunian tidak terlepas dari bertepatan dengan sembayang kubur orang Tionghoa.

“Lumayanlah, cukup mengembirakan pemesanan kamar hotel terjadi kenaikkan. Kebetulan pada hari ke-4 lebaran, bertepatan dengan sembayang kubur orang Tionghoa,” ungkap Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Karimun Agustyawarman.

Pada musim liburan berbarengan dengan sembayang kubur orang Tionghoa yang merantau di luar Karimun. Momen tersebut sangat berdampak terhadap hunian hotel yang ada di Karimun.

“Biasanya kalau orang kita (Tionghoa), wajib pulang untuk melaksanakan sembayang kubur kepada leluhurnya. Mau berada di luar Karimun maupun di luar negeri, rata-rata pulang ke Karimun dan minimal pesan kamar untuk beberapa hari,” beber pria yang akrab disapa Awan.

Disisi lain, Awan berharap Pemerintah Karimun membuat terobosan dalam mendongkrak kunjungan wisatawan ke Karimun.

“Saya berharap kepada Pemda Karimun, agar bisa benar-benar membuat agenda pariwisata tahunan untuk menarik wisman maupun wisatawan lokal ke Karimun. Jadi, dalam satu tahun itu ada 365 hari, tidak bisa mengandalkan momen kemarin saja,” harapnya. (*/mas)

SARAN BERITA