KARIMUN, kabarkarimun.co.id – Operasi gabungan TNI AL dan Bea dan Cukai berhasil menggagalkan aksi penyelundupan narkotika ke Indonesia melalui perairan Karimun.
Kapal Sea Dragon yang didapati mengangkut narkotika 2 ton jenis sabu berhasil diamankan, Selasa (20/5/2025).
Danlantamal IV Batam Laksamana Pertama Widjanarko mengatakan, pengungkapan aksi penyelundupan narkotika diketahui saat KRI Surik-645 sedang melaksanakan operasi Patkor Indosin-25 di bawah komando Guskamla Koarmada I, dan KRI Silea-858 melaksanakan operasi Garda Indosin-25 berada di bawah komando Guspurla Koarmada I pada Selasa (20/5/2025) sekira pukul 10.30 WIB.
Mendapatkan informasi intelijen dari Komando atas tentang adanya dugaan kapal yang mengangkut NPP (Narkotika, Psikotropika, dan
Prekusor) dengan nama AIS Sea Dragon.
Berdasarkan informasi, kapal Sea Dragon melintas di perairan Selat Malaka memasuki wilayah perairan Indonesia.
Pada pukul 12.00 WIB, KRI Silea-858 bergerak menuju ke utara Pulau Karimun Kecil, sedangkan KRI Surik-645 bergerak menuju Timur Laut Pulau Asam untuk menempati posisi penyekatan.
Setibanya di utara Pulau Karimun Kecil, KRI Surik-645, dan KRI Silea-858 melaksanakan pemantauan
terhadap kapal sasaran (Sea Dragon) di area utara Karimun Kecil (Tengah Alur TSS/ Garis Landas Kontinen IND-MLY).
Pada pukul 17.00 WIB, Kapal BC 20003 yang sudah onboard personel Dakjar BNN RI bertolak dari pangkalan DJBC Tanjung Uncang menuju arah alur yang diduga akan dilintasi kapal Sea Dragon di perairan Karimun Anak dan tiba di lokasi pukul 18.00 WIB.
Pada pukul 20.17 WIB, diketahui sasaran berada tepat di depan KRI Surik-645 jarak 4,2 Nm pada sisi selatan jalur TSS. Kemudian KRI Surik-645 segera berkoordinasi dengan KRI Silea-858 untuk melaksanakan pendekatan terhadap Sea Dragon.
Pukul 20.30 WIB, KRI Surik-645 melaksanakan pendekatan terhadap Sea Dragon tepat di lambung kanan kontak sampai dengan jarak 1200 Yards.
Pada pukul 20.35 WIB, KRI Silea-858 mendeteksi secara visual Sea Dragon di Barat Laut Pulau lyu Kecil. Selanjutnya KRI Silea-858 dan KRI Surik-645 segera berkoordinasi untuk melaksanakan Shadowing.
Pada pukul 21.00, KRI Surik-645 membuka komunikasi radio Ch 16, namun tidak terhubung. Kemudian merubah halu ke sisi lambung kiri kapal Sea Dragon mencegah agar kapal tersebut tidak merubah halu ke perairan Malaysia.
Pukul 21.10 WIB, KRI Silea-858 yang tepat berada di belakang KRI Surik-645 berhasil menjalin komunikasi melalui radio, dan segera memerintahkan untuk segera merubah halu menuju TSS bagian selatan dan memasuki perairan Indonesia, namun terjadi penolakan dari ABK Sea Dragon.
Pada pukul 21.20 WIB, MT Sea Dragon termonitor terus berusaha menjauh dengan Halu 094 cepat 8.3 Kn.
Melalui aksi yang terkoordinasi pada pukul 00.05 WIB, KRI Silea-858, KRI Surik-645, BC 20003 dan BC 20007 berhasil melaksanakan penghentian dan penangkapan terhadap Sea Dragon.
Selanjutnya KRI Surik-645, KRI Silea-858, BC 20003, BC 20007, melaksanakan pengawalan terharap kapal tangkapan menuju Tanjung Uncang. (*/tlg)