KARIMUN, kabarkarimun.co.id – Rempang Eco City jadi topik menarik yang banyak dibicarakan masyarakat usai acara Debat Terbuka Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Kepri yang berlangsung di Hotel Radison Kota Batam, Sabtu, (02/11/2024).
Saat memasuki sesi tanya jawab antar paslon, Calon Gubernur Kepri nomor urut 1 Ansar Ahmad Ansar Ahmad maupun Calon Gubernur Kepri nomor urut 2 Muhammad Rudi terlihat saling balas bertanya berkenaan dengan proyek strategis Nasional Rempang Eco City ini.
Suasana perdebatan semakin memanas saat Calon Gubernur nomor urut 2 Muhammad Rudi memberikan pertanyaan terkait apakah Calon Gubernur nomor urut 1 Ansar Ahmad mendukung proyek Rempang Eco City tersebut, dan apa bentuk dukungannya terhadap proyek yang sampai mengakibatkan pergeseran penduduk di Tanjung Banun tersebut.
Perdebatan kedua Calon Gubernur Kepri terkait penyelesaian persoalan pergeseran penduduk di Tanjung Banun akibat proyek Rempang Eco City itu mendapatkan tanggapan dari Dosen sekaligus Praktisi Dr. Fadlan,S.H, M.H.
“Saya rasa masyarakat sudah mengetahui siapa yang jauh unggul dan lebih siap dalam menguasai materi pada sesi debat kemaren sore. Kemampuan menyajikan pendapat dan argumen yang taktis dan mudah dimengerti telah diperlihatkan di depan podium atas standing posision yang diberikan. Puncaknya terjadi pada sesi tanya jawab lewat saling balas antar pasangan calon, namun yang terpenting hal itu mengalir sedemikian rupa secara natural dan menunjukkan kompentensi dari masing-masing cakada,” ungkap Fadlan, Minggu (03/11/2024).
Menurut Fadlan, terkait Rempang Eco City sudah clear, dan dijawab oleh masing-masing paslon. Namun demikian inti pentingnya adalah bahwa masyarakat semakin mengenal dan mengetahui kualitas dari pasangan calon yang ada.
Sehingga dapat meningkatkan kesadaran politik, pemahaman dan penyampaian informasi politik dalam proses pemilukada sebelum hari pencobloan tanggal 27 November mendatang
“Saya juga meminta dan menginginkan agar KPU untuk menyediakan ruang yang lebih luas lagi dengan melibatkan dunia kampus guna mengulas dan menguji visi misi yang lebih dalam lagi dari cakada selain kampannye dialogis yang jalankan oleh masing-masing, pandangan kritis dan masukan dari banyak pihak penting untuk pembangunan Provinsi Kepri kedepannya agar soft-skill dan konsep Inovasi dari Cakada ini dapat terekam dengan baik ketika menyelesaikan masalah sehari-hari (daily problem solving) di masyarakat,” sebutnya.
Di tengah derasnya arus kemajuan Teknologi Informasi yang begitu cepat, Fadlan berharap akan lahir pemimpin yang profesional dan memegang teguh intergritas sehingga mampu meresapi nilai-nilai kehidupan (living values) dan menguatkan kearifan lokal ( local wisdom).
“Tujuannya tentu untuk pemecahan masalah guna memberikan layanan birokrasi, pelayanan publik dalam rangka tugas-tugas yang diamanahkan dalam menjalankan kebijakan kedepannya sebagai Gubernur Provinsi Kepulauan Riau Masa Bakti 2025- 2030 di Bumi segantang lada Bunda Tanah Melayu yang kita cintai ini,” tutupnya. (nku)