KARIMUN, kabarkarimun.co.id – Proyek jembatan penghubung antar Pulau Parit dan Pulau Lumut, Kab.Karimun, dipastikan mandeg.
Menyusul, pembangunan jembatan yang diinisiasi mantan Gubernur Kepri Nurdin Basirun tersebut, tidak terakomodir di APBD Provinsi Kepri tahun 2025.
Anggota Komisi 3 DPRD Provinsi Kepri Dapil Kab.Karimun dr. Yusrizal membeberkan, dalam rancangan APBD Pemprov Kepri tahun 2025 tidak ada kegiatan kelanjutan pembangunan jembatan Parit-Lumut.
“Terakhir pembangunan jembatan dilanjutkan Dinas PUPR Provinsi Kepri pada tanggal 1 Juli 2019 dimasa Pemerintahan Nurdin Basirun. Saat itu, alokasi anggaran menelan biaya sebesar Rp1.850.000.000,” papar Yusrizal, Kamis (7/11/2024).
Yang sangat disayangkan, kata Ketua DPD NasDem Kabupaten Karimun ini, saat pergantian jabatan gubernur tahun 2020 hingga 2024, pembangunan jembatan Parit-Lumut, tidak dilanjutkan.
“Saat jabatan Gubernur Kepri berganti ke Ansar Ahmad tahun 2020 hingga 2024 ini, tidak ada kelanjutan pembangunan jembatan Parit-Lumut.
Bahkan di tahun 2025 nantinya, juga dipastikan tidak ada kelanjutan, karena tidak terakomodir di APBD Provinsi Kepri tahun 2025,” tegas Yusrizal.
Terpisah, salah seorang warga Pulau Parit Razi menuturkan, jembatan penghubung antar Pulau Parit dan Pulau Lumut tersebut sangat dinantikan oleh masyarakat.
“Kami sangat menantikan jembatan tersebut rampung. Karena dengan adanya jembatan itu, kami masyarakat dapat terhubung antar pulau. Namun sayangnya di masa Pemerintahan Pak Ansar Ahmad selaku Gubernur Kepri, jembatan tersebut sama sekai tak tersentuh, dan mangkrak hingga saat ini,” ungkapnya.
Razi juga mengungkapkan kekecewaannya saat tahu bahwa kelanjutan pembangunan jembatan tersebut tidak dianggarkan di APBD Provinsi tahun 2025 nantinya.
“Pastinya merasa kecewa. Karena sampai tahun 2025 nanti, kami belum bisa menggunakan jembatan yang sudah dibangun tahap awal oleh Pak Nurdin Basirun,” tutupnya. (nku)