BerandaKARIMUNTak Dapat Lahirkan Naker...

Tak Dapat Lahirkan Naker Terampil, Ibu Menteri Minta BLK Karimun Ditutup

spot_img

KARIMUN, kabarkarimun.co.id – Baru saja Balai Latihan Kerja (BLK) Karimun diresmikan, namun ibu Menteri Tenaga Kerja RI, Ida Fauziyah sudah mewanti -wanti Pemerintah Provinsi Kepri maupun Kabupaten Karimun.

Ida Fauziyah menegaskan, kehadiran BLK harus mampu melahirkan tenaga kerja terampil. Sehingga bisa menekan angka pengangguran terbuka.

“Tutup saja BLK ini kalau tidak mampu melahirkan tenaga kerja terampil,” tegas Menaker RI Ida Fauziyah saat peresmian BLK Karimun, Kamis (11/7/2024).

Saat peresmian tampak hadir, Gubernur Kepri Ansar Ahmad, Bupati Karimun Aunur Rafiq, dan sejumlah perwakilan instansi vertikal.

Mengapa isu tenega kerja harus jadi prioritas? Ida Fauziyah menyebutkan, angka pengangguran begitu tinggi saat Pandemi Covid 19.

Kolaborasi serta kerja keras semua pihak, akhirnya angka pengangguran terus melandai sejak era reformasi. Yakni hanya sekitar 4,8 persen.

“Jadi isu tenaga kerja harus jadi prioritas. TPT di Kepri pun harus turun,” pintanya.

Sementara Gubernur Kepri Ansar Ahmad menyampaikan, gedung BLK Karimun dibangun menggunakan APBD Provinsi Kepri senilai Rp9,4 miliar.

Dan kehadiran BLK memang menjadi prioritas melahirkan tenaga kerja terampil untuk memenuhi kebutuhan industri.

“Laju pertumbuhan percepatan peningkatan kualifikasi ketersediaan tenaga kerja menjadi fokus kami di Kepri ini,” ujarnya.

Saat ini, BLK Karimun baru memiliki empat jenis pendidikan vokasi. Diantaranya, bidang kelistrikan, las, elektronika, dan mekatronika.

Artinya, masih dibutuhkan perluasan untuk pengembangan workshop BLK Karimun. Sehingga lebih banyak jenis-jenis pendidikan vokasi yang bisa dikembangkan. Seperti bidang pariwisata.

“Perbanyak vokasi demi mempersiapkan tenaga kerja dengan kwalifikasi dan kopetensi khusus. Untuk di Kepri sendiri sudah ada 6 BLK,” ungkapnya.

Sedangkan, Bupati Karimun Aunur Rafiq menyampaikan, Pemerintah Karimun telah memberikan pelatihan tenaga kerja kepada sebanyak 3.000 orang.

Dimana, 85 persen tenaga kerja ahli tersebut telah ditempatkan di berbagai perusahaan, 12 persen wiraswasta, dan 3 persen lagi belum bekerja.

Oleh karenanya, lanjut Bupati, dengan adanya BLK di Kabupaten Karimun tentu akan banyak lagi melahirkan pemuda-pemuda terampil untuk mengisi dan merebut pasar kerja. Baik di dalam negeri maupun luar negeri.

“Semoga Allah ridhai usaha, dan upaya-upaya kita dan semua pihak mewujudkan generasi yang terampil menjadi bekal mereka dalam mengisi kehidupannya,” ujar Bupati. (ifa)

spot_img
SARAN BERITA

Tak Dapat Lahirkan Naker Terampil, Ibu Menteri Minta BLK Karimun Ditutup

KARIMUN, kabarkarimun.co.id – Baru saja Balai Latihan Kerja (BLK) Karimun diresmikan, namun ibu Menteri Tenaga Kerja RI, Ida Fauziyah sudah mewanti -wanti Pemerintah Provinsi Kepri maupun Kabupaten Karimun.

Ida Fauziyah menegaskan, kehadiran BLK harus mampu melahirkan tenaga kerja terampil. Sehingga bisa menekan angka pengangguran terbuka.

“Tutup saja BLK ini kalau tidak mampu melahirkan tenaga kerja terampil,” tegas Menaker RI Ida Fauziyah saat peresmian BLK Karimun, Kamis (11/7/2024).

Saat peresmian tampak hadir, Gubernur Kepri Ansar Ahmad, Bupati Karimun Aunur Rafiq, dan sejumlah perwakilan instansi vertikal.

Mengapa isu tenega kerja harus jadi prioritas? Ida Fauziyah menyebutkan, angka pengangguran begitu tinggi saat Pandemi Covid 19.

Kolaborasi serta kerja keras semua pihak, akhirnya angka pengangguran terus melandai sejak era reformasi. Yakni hanya sekitar 4,8 persen.

“Jadi isu tenaga kerja harus jadi prioritas. TPT di Kepri pun harus turun,” pintanya.

Sementara Gubernur Kepri Ansar Ahmad menyampaikan, gedung BLK Karimun dibangun menggunakan APBD Provinsi Kepri senilai Rp9,4 miliar.

Dan kehadiran BLK memang menjadi prioritas melahirkan tenaga kerja terampil untuk memenuhi kebutuhan industri.

“Laju pertumbuhan percepatan peningkatan kualifikasi ketersediaan tenaga kerja menjadi fokus kami di Kepri ini,” ujarnya.

Saat ini, BLK Karimun baru memiliki empat jenis pendidikan vokasi. Diantaranya, bidang kelistrikan, las, elektronika, dan mekatronika.

Artinya, masih dibutuhkan perluasan untuk pengembangan workshop BLK Karimun. Sehingga lebih banyak jenis-jenis pendidikan vokasi yang bisa dikembangkan. Seperti bidang pariwisata.

“Perbanyak vokasi demi mempersiapkan tenaga kerja dengan kwalifikasi dan kopetensi khusus. Untuk di Kepri sendiri sudah ada 6 BLK,” ungkapnya.

Sedangkan, Bupati Karimun Aunur Rafiq menyampaikan, Pemerintah Karimun telah memberikan pelatihan tenaga kerja kepada sebanyak 3.000 orang.

Dimana, 85 persen tenaga kerja ahli tersebut telah ditempatkan di berbagai perusahaan, 12 persen wiraswasta, dan 3 persen lagi belum bekerja.

Oleh karenanya, lanjut Bupati, dengan adanya BLK di Kabupaten Karimun tentu akan banyak lagi melahirkan pemuda-pemuda terampil untuk mengisi dan merebut pasar kerja. Baik di dalam negeri maupun luar negeri.

“Semoga Allah ridhai usaha, dan upaya-upaya kita dan semua pihak mewujudkan generasi yang terampil menjadi bekal mereka dalam mengisi kehidupannya,” ujar Bupati. (ifa)

SARAN BERITA