KARIMUN, kabarkarimun.co.id – Perayaan Imlek 2573 Kongzili diperingati pada 1 Februari 2022. Seperti perayaan tahun-tahun sebelumnya, pernak- pernik berupa lampion, bunga dan hiasan-hiasan dinding berwarna merah, paling banyak diburu pembeli.
Suasana menyambut perayaan Imlek pun mulai terasa di Meral Kota. Sepanjang jalan Meral Kota hingga Seiraya terlihat dihiasi lampion, dan pernak pernik Imlek berwarna merah.
Edy, salah satu pemilik toko penjual pernak pernik Imlek menuturkan, lampion, dan hiasan berwarna merah merupakan identitas perayaan Imlek.
“Warna merah bagi orang Tionghoa itu merupakan warna keberuntungan. Makanya setiap perayaan Imlek kami hiasi rumah, dan jalan berwarna merah,” ujar Edy, Rabu (26/1/2022).
Tak heran, lanjut Edy, hiasan dinding berwarna merah, dan lampion menjadi barang yang paling dicari menjelang perayaan Imlek. Tak hanya dipajang di rumah, warga juga menghiasinya sepanjang jalan.
“Dengan meriahnya warna merah serial Imlek, berharap mendapatkan keberuntungan,” tutur Edy.
Perayaan Imlek Dibatasi
Masih dibayangi pandemi Covid 19, membuat pemerintah mengambil langkah tegas. Pesta kembang api hingga puncak perayaan Cap Goh Meh ditiadakan.
Pembatasan itu tentu membuat kecewa bagi warga yang merayakan. Karena sangat mengurangi kemeriahan.
“Jadi kurang meriah karena semua kegiatan dibatasi. Termasuk puncak perayaan Cap Goh Meh, tidak boleh diadakan,” ucap Edy lirih.
Langkah pembatasan perayaan Imlek diputuskan melalui rapat lintas sektoral yang dihelat di Mapolres Karimun, Selasa (25/1/2022). Rapat dipimpin Wakapolres Karimum, Kompol Isa Imam Syahroni.
“Perayaan Imlek dibatasi, dan harus mematuhi protokol kesehatan. Tentunya kami meminta masyarakat untuk sama-sama menjaga ketertiban, dan kenyamanan selama perayaan Imlek,” tegas Isa Imam Syahroni. (*/nku)