BerandaKEPRIPenghasilan Kecil Dituding Minimnya...

Penghasilan Kecil Dituding Minimnya Penyebaran Dokter di Hinterland, Sirajudin Nur Usul Gaji Ditambah

spot_img

KEPRI, kabarkarimun.co.id – Kepulauan Riau dengan topografi kepulauan menjadi tantangan dan hambatan sendiri dalam memenuhi rasio dokter di wilayah terpencil dan sangat terpencil.

Faktor penghasilan tenaga kesehatan seperti dokter diduga menjadi salah satu penyebab rendahnya minat para tenaga kesehatan untuk bertugas di wilayah terpencil atau hinterland.

Sirajudin Nur, anggota Komisi IV DPRD Kepri dalam rapat kerja bersama Dinas Kesehatan Provinsi menyampaikan keprihatinannya menyangkut pelayanan kesehatan di pulau-pulau terpencil yang ada di Kepri.

Dalam kunjungan kerja di beberapa pulau pulau terpencil, Sirajudin Nur menemukan banyak fasilitas kesehatan seperti puskesmas dan RSUD yang kekurangan tenaga kesehatan termasuk dokter.

Kekurangan tenaga kesehatan ini menyebabkan derajat kesehatan masyarakat di pulau terpencil, dan rendah termasuk angka kematian yang terbilang tinggi.

“Saya minta Pemerintah Provinsi segera mengambil langkah untuk menyelesaikan persoalan kekurangan tenaga dokter di pulau-pulau terpencil. Kita punya tanggungjawab untuk memastikan semua warga Kepri mendapatkan pelayanan kesehatan yang berkeadilan, dan berkualitas,” ujar Sirajudin.

“Salah satu langkahnya, tolong Gubernur menaikkan penghasilan tenaga dokter yang bertugas di pulau terpencil, dan sangat terpencil. Kalau merujuk pada penghasilan para dokter saat ini yang mereka terima dari Provinsi sebesar Rp8 juta untuk daerah terpencil, dan Rp10 juta untuk wilayah sangat terpencil, sangat tidak layak dengan beban kerja dan tanggung jawab yang begitu berat,” lanjutnya.

Sirajudin Nur mengusulkan penghasilan dokter di wilayah terpencil dan sangat terpencil minimal Rp15 juta perbulan dari APBD Kepri.

“Bandingkan dengan penghasilan dokter di beberapa wilayah Provinsi Kepulauan, penghasilan dokter di wilayah hinterland di Kepri tergolong sangat rendah,” tutupnya. (njo)

spot_img
SARAN BERITA

Penghasilan Kecil Dituding Minimnya Penyebaran Dokter di Hinterland, Sirajudin Nur Usul Gaji Ditambah

KEPRI, kabarkarimun.co.id – Kepulauan Riau dengan topografi kepulauan menjadi tantangan dan hambatan sendiri dalam memenuhi rasio dokter di wilayah terpencil dan sangat terpencil.

Faktor penghasilan tenaga kesehatan seperti dokter diduga menjadi salah satu penyebab rendahnya minat para tenaga kesehatan untuk bertugas di wilayah terpencil atau hinterland.

Sirajudin Nur, anggota Komisi IV DPRD Kepri dalam rapat kerja bersama Dinas Kesehatan Provinsi menyampaikan keprihatinannya menyangkut pelayanan kesehatan di pulau-pulau terpencil yang ada di Kepri.

Dalam kunjungan kerja di beberapa pulau pulau terpencil, Sirajudin Nur menemukan banyak fasilitas kesehatan seperti puskesmas dan RSUD yang kekurangan tenaga kesehatan termasuk dokter.

Kekurangan tenaga kesehatan ini menyebabkan derajat kesehatan masyarakat di pulau terpencil, dan rendah termasuk angka kematian yang terbilang tinggi.

“Saya minta Pemerintah Provinsi segera mengambil langkah untuk menyelesaikan persoalan kekurangan tenaga dokter di pulau-pulau terpencil. Kita punya tanggungjawab untuk memastikan semua warga Kepri mendapatkan pelayanan kesehatan yang berkeadilan, dan berkualitas,” ujar Sirajudin.

“Salah satu langkahnya, tolong Gubernur menaikkan penghasilan tenaga dokter yang bertugas di pulau terpencil, dan sangat terpencil. Kalau merujuk pada penghasilan para dokter saat ini yang mereka terima dari Provinsi sebesar Rp8 juta untuk daerah terpencil, dan Rp10 juta untuk wilayah sangat terpencil, sangat tidak layak dengan beban kerja dan tanggung jawab yang begitu berat,” lanjutnya.

Sirajudin Nur mengusulkan penghasilan dokter di wilayah terpencil dan sangat terpencil minimal Rp15 juta perbulan dari APBD Kepri.

“Bandingkan dengan penghasilan dokter di beberapa wilayah Provinsi Kepulauan, penghasilan dokter di wilayah hinterland di Kepri tergolong sangat rendah,” tutupnya. (njo)

SARAN BERITA