KARIMUN, kabarkarimun.co.id – Partai Golkar dipastikan masih mendominasi perolehan kursi untuk DPRD Karimun tahun 2024-2029.
Dari empat daerah pemilihan di Kabupaten Karimun, partai berlambang pohon beringin berhasil mengantarkan enam wakilnya untuk berkantor di Canggai Putri.
Adapun perolehan enam kursi Partai Golkar yang tersebar di empat dapil yakni, Karimun-Buru-Selat Gelam (1), Moro-Durai-Sugie Besar (1), Kundur-Kuba-Kuta-Belat-Ungar (2), Meral-Tebing-Metal Barat (2).
Sementara calon legislative dapil 4 dari Partai Golkar, Sulistina berpotensi merebut kursi pimpinan DPRD Karimun periode 2024-2029.
Secara internal, Sulistina kokoh dengan perolehan suara terbanyak yakni 3.590 hasil rekapitulasi sementara.
Dengan perolehan suara terbanyak itu, sangat memungkinkan caleg incumbent ini berpotensi menduduki kursi pimpinan DPRD Karimun.
Sungguh prestasi luar biasa bagi wanita kelahiran tahun 1974. Caleg DPRD Karimun dengan nomor urut 2 berhasil mengumpulkan suara terbanyak secara keseluruhan pada pemilu 2024 ini.
Raihan suara Sulistina pada pemilu 2024 mengalami kenaikan signifikan dibandingkan pemilu tahun 2019 lalu dengan total 2.847 suara.
“Alhamdulillah, kepercayaan masyarakat masih tinggi untuk kami. Ini menjadi cambuk buat saya untuk lebih mengabdi sebagai wakil rakyat,” ujar Sulistina, Senin (26/2/2024).
Mengenai potensi menduduki kursi pimpinan DPRD Karimun, Sulistina mengaku menyerahkan sepenuhnya kepada mekanisme partai.
“Saya akan tunduk, dan patuh apapun yang sudah menjadi keputusan partai. Karena ketua partai mempunyai hak preogratif untuk menentukan pilihannya,” beber wanita berhijab ini.
Sebaliknya, banyak juga harapan masyarakat yang menginginkan Sulistina dapat duduk di kursi pimpinan dewan.
“Dengan raihan suara terbanyak pada Pemilu 2024 ini, bisa jadi Sulistina menjadi wanita pertama di Bumi Berazam yang menduduki kursi pimpinan DPRD Karimun,” ujar seorang warga.
Perlu diketahui, Partai Golkar memiliki mekanisme tersendiri untuk menentukan siapa yang berhak menduduki kursi pimpinan. Jadi, sangat layak ditunggu, siapa yang layak mendapat restu. (ifa)
